I.
Kompetensi
a. Memahami
fungsi home theater
b. Mampu
Mengintalasi home theater 5.1
c. Memahami
cara merawat home theater
II.
Dasar
Teori
Home
theater merupakan kombinasi dari perancangan komponen elektronik untuk
menciptakan pengalaman menonton film dalam suatu ruang theater yang
mengasyikan yang ada didalam rumah.
Keuntungan
Menggunakan Home Theater :
a.
Salah
satu perbedaan terbesar adalah pengalaman suara.
b.
Komponen utama kedua bioskop adalah
ukuran layar film yang besar.
c.
Menonton lebih nyaman karena dapat
menonton semua gambar maupun suara dengan baik.
Elemen-Elemen Minimum Home
Theater :
a. Layar
televisi yang besar (sekurang-kurangnya 27 inchi diukur secara diagonal) dengan
gambar yang jelas.
b. Sekurang-kurangnya
menggunakan 4 speaker.
c. Pemecah
sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker.
d. Peralatan
player atau film broadcast dengan suara surround, terutama dengan gambar yang
jernih.
Lima
satu (5.1 / 5 speakers + subwoofer) merupakan Pengaturan suara
surround 5.1 meliputi speaker depan
kiri, senter dan kanan.
Ini juga memiliki speaker
surround kanan dan
kiri. Digital dolby, Dolby Pro
Logik II dan DTS 5.1 semua akan mendukung format ini. DTS 96/24 menggunakan format
kanan untuk memainkan audio pada kecepatan pencuplikan sebagaimana yang
direkamkan.

Gambar.1
Instalasi 5.1 surround sound
Dasar-Dasar
Suara Surround :
Untuk mencapai sistem suara
surround, diperlukan dua sampai tiga speaker ditempatkan :
- Didepan.
Kegunaannya adalah
memberikan sensasi gerakan suara, dimulai dari depan dan berpindah ke belakang.
- Ditengah (samping kanan dan kiri).
Kegunaannya adalah
ketika dimainkan semua dialog dan suara depan mempengaruhi sehingga nampak
seperti berasal dari tengah layar televisi.
- Dibelakang.
Kegunaannya adalah untuk memenuhi
variasi kegaduhan latar belakang film seperti anjing menyalak, gemericik air,
suara pesawat terbang yang melayang di atas kepala.
Penerima Audio / Video (A/V).
Berfungsi sebagai pemisah suara
surround yang terletak didepan, tengah, dan belakang home theater dan mengatur
masukan video seperti VCR, DVD player atau piringan satellite yang kemudian
mengirimkannya ke piranti keluaran seperti televisi dan sistem suara. Penerima
Audio / Video (A/V) merupakan jantung home teater.
Komponen Penerima Audio / Video
(A/V) berupa :
- Masukan audio video untuk sumber video
dapat berupa DVD, DVR player.
- Preamplifier.
- Dekoder suara surround (sinyal
prosesor).
- Power amplifier untuk setiap kanal
suara.
- Keluaran untuk speaker dan televisi.
DVD
Players
Kebanyakan DVD
diformat untuk satu
atau lebih format
suara surround dan memungkinkan
gambar ditampilkan dalam
aspek ratio original. Misalnya DVD
menampilkan film dalam format layar lebar untuk disesuaikan dengan
cara film yang
ditonton di teater,
namun menggunakan presentasi layar penuh untuk pertunjukkan TV asli
dengan cara diudarakan DVD player yang
lebih tua memiliki kualitas
playback tinggi, namun tidak dapat
merekam berbagai hal yang ditonton sebagaimana cara yang bisa dikerjakan
dengan VCR. Oleh karena itu
beberapa perekam DVD sekarang ini
ada dipasaran. Tentu saja perekam DVD sedikit lebih mahaldari pada DVD player
standar. Namun jika diinginkan
merekam banyak pertunjukkan, perekam DVD bisa jadi berharga.
Speaker
Keberadaan speaker
sangat bervariasi sebaik
harganya. Peran utama dalam
pembelian speaker apakah akan digunakan
dalam home teater atau sound
system stereo adalah mencoba dan memuputuskan apakah suaranya
bagus. Untuk sistem
home teater, akan
diperlukan beberapa yang identik,
speaker standar tentunya
dengan jumlah tergantung pada
seberapa banyak kanal
yang diinginkan untuk membangun suara
surround. Juga akan
diperlukan pemilihan speaker subwoofer untuk suara bass.
III.
Alat
dan Bahan
a) Obeng
Minus,plus.
b) Perangkat
Home Theater
IV.
Sistem
Instalasi
Dari praktikum
audio video yang pernah dilakukan yaitu menggunakan home theater 5.1 yang
artinya Lima satu (5.1 / 5 speakers + subwoofer) merupakan Pengaturan suara
surround 5.1 meliputi speaker
depan kiri, senter dan
kanan, home theater ini Quick Start Philips

Gambar.2 home theater ini Quick Start Philips
1.
Berikut ini hal utama yang
wajib di perhatikan dalam melakukan
instalasi home theater :
a. Tempatkan perangkat pada lokasi yang dinginkan. Hendaknya jarak
antara perangkat audio dan video tidak terpaut jauh. Sesuaikan jarak dengan
ketersediaan kabel-kabel untuk audio-video.
b. Pada perangkat terbaru, ada pilihan untuk menampilkan gambar pada
televisi dan suara pada amplifier. Agar tak salah pasang, pilih sesuai
keinginan. Setiap alternatif menggunakan kabel berbeda. Yang umum, audio dan
video dihubungkan dengan kabel RCA. Sedkit lebih tinggi, gambar ditampilkan
melalui kabel RBG.
c. Perlu diperhatikan tata letak microphone dan speaker agar tidak
terjadi feedback (bila menggunakan microphone)
2. Cara
menginstalasi home theater 5.1
a.
Rencanakan tata letak.

Gambar 3.rancangan tata letak
b.
Pertimbangkan penempatan saluran-saluran
dalam ruang home theater.
c.
Tempatkan TV agar dapat dilihat
secara lurus.

|

Gambar.4 cara penempatan TV
d.
Menghubungkan antara TV ke VCR

Gambar.5 cara menghubungkan TV
e.
Pasang spiker ke stan spiker dengan
menggunakan sekrup

Gambar.6 pemasangan ke stan spiker
f.
Posisikan speaker kanal senter di atas
atau di bawah TV.
Tempatkan speaker depan sebelah kiri dan kanan pada jarak yang sama pada
salah satu sisi TV, Letakkan speaker surround pada jarak yang sama pada kiri
dan kanan tempat duduk, Tempatkan subwoofer pada sisi ruang, sekitar
tengah-tengah antara posisi penonton dan TV, seperti gambar berikut

Gambar.7 penempatan speaker
g.
Hubungkan speaker dan sistem teater
dengan memasang kabel speaker sepanjang baseboard atau turunkan dari
dinding.

Gambar 8.pemasangan kabel speaker
Untuk amannya gunakan
alas pada bawah speaker. Amankan alas dengan menggunakan tonggak. Amankan
alas tumpuan pada tonggak dengan sekrup. Hubungkan tali speaker ke
speaker kemudian belitkan melalui slot A, B, C dan D.(menghubungkan kabel
spiker sesuai dengan warna yang ada pada kabel dan slot)
3. Langkah-langkah
perawatan home theater
a. Penempatan
Sistem
1. Tempatkan
sistem dalam lokasi dengan ventilasi yang cukup untuk mencegah timbulnya panas
pada sistem.
2. Pada
volume tinggi dalam waktu yang lama, kabinet menjadi panas
3. Jangan
menghalangi ventilasi dengan meletakkan apaun di atas sistem.
4. Jangan
meletakkan sistem pada permukaan lunak seperti permadani dan jangan menutup
lubang ventilasi.
5. Jangan
menempatkan sistem dalam lokasi dekat sumber panas, atau tempat yang kena sinar
matahari langsung, terlalu berdebu, atau kejutan mekanis.
b. Pengoperasian.
1. Jika
sistem dibawa langsung dari lokasi dingin ke panas, atau ditempatkan dalam
ruangan yang sangat beruap, uap mungkin memadatkan lensa dalam sistem.
2. Bila
memindahkan sistem, keluarkan semua disc. Jika tidak disc mungkin rusak.
c. Pengaturan
Volume
1. Jangan
mengeraskan volume selagi mendengarkan suatu bagian dengan
tingkatan masukan sangat rendah. Jika ini dikerjakan dapat menyebabkan speaker
rusak bila bagian level puncak tiba-tiba dimainkan.
d. Pembersihan
1. Membersihkan
kabinet, panel dan kontrol dengan kain lembut yang sedikit dilembabkan dengan
suatu solusi deterjen lembut. Jangan menggunakan jenis-jenis bantalan abrasive,
menggosok dengan bedak, atau bahan pelarut seperti alcohol atau bensin.
2. Jangan
menggunakan pembersih disc atau disc / lensa pembersih yang tersedia dalam
pasaran (jenis basah atau semprotan). Kemungkinan ini menyebabkan piranti
tidak berfungsi dengan baik.
e. Perawatan
Disc.
1. Memegang
disc.
a.
Jaga kebersihan disc, pegang disc pada
ujungnya. Jangan menyentuh dibagian permukaan
b.
Jangan rekatkan kertas atau pita pada
disc.
c.
Disc jangan disorot dengan sinar
matahari langsung atau sumber panas seperti saluran udara panas atau ditinggal
dalam mobil yang diparkir terkena sinar matahari langsung seperti kemungkinan
kenaikan temperature dalam mobil perlu dipertimbangkan.
2. Membersihkan
disc
a. Sebelum
digunakan, bersihkan disc dengan kain pembersih. Arah sekaan disc dari
tengah kearah luar.
b. Jangan
menggunakan pelarut seperti bensin, thinner, pembersih yang ada dipasaran atau
semprotan anti static.
c. Sistem
ini hanya dapat playback dengan lingkaran disc standar. Dengan menggunakan disc
tidak standar (misal bentuk card, hati atau bintang) kemungkinan dapat
menyebabkan tidak berfungsi.
d. Jangan
menggunakan asesoris yang diletakkan pada disc yang tersedia dalam pasaran,
seperti label atau cincin
V.
Kesimpulan
Dari
praktikum dapat disimpulkan bahwa Home theater merupakan kombinasi dari
perancangan komponen elektronik untuk menciptakan pengalaman menonton film
dalam suatu ruang theater yang mengasyikan yang ada didalam rumah. Pada
instalasi home theater yang perlu di perhatikan adalah Tempatkan
perangkat pada lokasi yang dinginkan. Hendaknya jarak antara perangkat audio
dan video tidak terpaut jauh. Sesuaikan jarak dengan ketersediaan kabel-kabel
untuk audio-video. home theater 5.1 yang artinya Lima satu (5.1 / 5
speakers + subwoofer) merupakan Pengaturan
suara surround 5.1 meliputi
speaker depan kiri,
senter dan kanan